Minggu, 01 Juli 2012

Peningkatan Kecerdasan Otak dengan Brain Gym


Dr.Paul E Dennison, seorang pendidik asal Amerika Serikat, mengembangkan suatu pendekatan yang dinamakan Educational Kinesiology (Edu-K) atau Kinesiologi pendidikan yang bertujuan untuk melatih fungsi otak yang berhubungan dengan tahap Kinesiology (Edu-K) atau Kinesiologi pendidikan yang bertujuan untuk melatih fungsi otak yang berhubungan dengan tahap perkembangan tertentu atau meningkatkan kemampuan belajar anak.
Kegiatan brain gym bertujuan untuk mengintregasikan setiap bagian otak untuk membuka bagian otak yang sebelumnya tertutup atau terhambat. Dapat dibayangkan bagaimana jadinya kalau masing-masing belahan otak berkembang sendiri-sendiri,” tentu nya tidak akan terjadi keselarasan. Ketidakselarasan kerja otak juga akan mengakibatkan anak mengalami berbagai hambatan, terutama pada proses belajarnya kelak di sekolah.
Henry Remanly, instruktur brain gym yang mendapat lisensi dari International Kinesiology College, California, AS, mengatakan selama ini hanya timbul persepsi bahwa otaklah yang mengendalikan semua bagian tubuh. Namun, justru dengan bergerak juga memberikan efek stimulan terhadap dengan bergerak juga memberikan efek stimulan terhadap pertumbuhan saraf. Beberapa penelitian pun membuktikan bahwa dengan melakukan olahraga rutin akan menstimulasi perkembangan otak.
Metode brain gym yang merupakan sebuah metode melalui 26 gerakan dasar untuk menstimulasi dan menyeimbangkan seluruh bagian otak, otak kiri-kanan, atas-bawah dan depan-belakang. Gerakan-gerakan telah dikelompokkan sesuai dengan area otak. ”Metode ini telah dikembangkan selama lebih dari 25 tahun yang menitikberatkan pada pembelajaran. Banyak anak dengan gangguan belajar dan disleksia dapat diatasi,” kata Henry.
Henry menyebutkan, metode brain gym tak hanya bermanfaat bagi anak berkebutuhan khusus atau kesulitan belajar. Gerakan brain gym bisa dicobakan pada setiap anak yang membutuhkan optimilasasi kerja otak. Terutama usia dini yang tengah belajar mengenal lingkungan melalui inderanya dan apa yang ia pelajari akan menstimulasi peningkatan jumlah saraf. ”Gerakan brain gym bisa diterapkan pada anak segala usia, bahkan sejak bayi. Namun, gerakan tetap harus disesuaikan dengan perkembangan motorik anak pada usia tertentu,” paparnya.
Lely Tobing, anggota asosiasi brain gym Indonesia mengatakan gerakan brain gym dapat dipraktekkan anak sejak dini. Karena secara teknisnya, gerakan tersebut dapat mengembangkan 3 dimensi otak, yaitu pertama, dimensi lateritas untuk mengintegrasikan otak belahan kiri dan kanan. Bila seseorang anak bermasalah pada dimensi lateritas, maka akan tampak koordinasi tubuh kiri-kanan kurang bagus dan akan tampak pada akitivitas hariannya, seperti memakai baju sendiri, lempar tangkap bola, menggambar, komunikasi, bernafas, dan lain-lain.
Kedua, dimensi pemfokusan untuk otak bagian belakang dan bagian depan. Dimensi fokus untuk mengkoordinasi si bagian tubuh muka belakang, batang otak atau brainstem dan bagian otak depan (frontal lobes). Untuk anak yang dimensi fokus tidak seimbang maka akan tampak koordinasi depan belakang yang bermasalah seperti: gampang capek, otot-otot kaku terutama bagian belakang, mudah jengkel, fokus kurang, atau tidak mampu mengendalikan diri, kapan harus berhenti dan kapan harus maju dalam berbagai hal.
Ketiga dimensi pemusatan yang dapat menyeimbangkan posisi depan dan belakang (sistem limbis/midbrain) serta otak besar (cerebal cortex). Untuk anak yang dimensi pemusatannya bermasalah, maka akan tampak pada koordinasi tubuh atas bawah tidak terkoordinasi seperti: melompat, keseimbangan, jongkok, berdiri, gampang jatuh tersandung, takut ketinggian, dari sisi emosi yang tak terkontrol, dan agresif atau justru pasif. Dengan keseimbangan ini, diharapkan membantu kebutuhan tumbuh kembang kelak, sebab itu perlu stimulasi sejak dini.
Dengan melakukan rutinitas gerakan brain gym, ujar Lely, niscaya anak akan mendapatkan manfaat. Antara lain, meningkatnya konsentrasi, stamina, rasa percaya diri, membebaskan stress, meningkatkan konsentrasi, kemampuan mengontrol emosi, mengembangkan kemampuan menyanyi, musik, dan logika. Selain itu, dapat membantu anak mengoptimalkan persepsi informasi yang diterima melalui indera dan meningkatkan kinerja semua bagian otak agar terintegrasi. ”Terkadang oleh suatu hal perkembangan saraf anak akan terhambat, hal ini akan mempengaruhi respon tubuh. Brain gym dapat membuka jalan keluar di bagian otak yang terhambat agar dapat berfungsi maksimal,” ujar Henry.

Gerakan Brain Gym disesuaikan dengan usia
Lely menerangkan, brain gym adalah gerakan repatterning yang memerlukan pengulangan dan konsentrasi. Sebaiknya lakukan 3 kali dalam sehari yang disesuaikan dengan rutinitas anak, misalnya pada saat pagi hari, sesudah mandi, siang hari sesudah istirahat siang dan sore hari. Selain itu, di setiap gerakan juga terdapat pengulangan gerakan.
Langkah pembukaan dalam brain gym meliputi PACE (Positive, Active, Clear, dan Energetic) positif, aktif, tanggap, dan energik. Proses PACE diharapkan untuk menghantar ke dalam suatu keadaan yang nyaman untuk belajar. Proses PACE terdiri dari 4 aktivitas sederhana yaitu air (untuk usia di bawah 2 tahun, air diganti dengan ASI), saklar otak, homolateral/gerakan silang dan kait rileks. Khusus untuk gerakan kait rileks, yaitu menyatukan ujung-ujung jari selama satu menit dan berdiam diri sejenak, balita akan memerlukan bantuan.
Lely menganjurkan agar sebisa mungkin brain gym dilakukan dalam konteks bermain. Orang tua juga harus merasa nyaman, tenang, dan aman ketika memandu anak. Sehingga gerakan dapat mudah diikuti anak. Mulailah dengan langkah-langkah sederhana. Ajak anak mempelajari gerakan per gerakan dalam jangka waktu tertentu. Misalnya pengulangan satu gerakan di minggu pertama, lalu gerakan berikutnya di minggu ke-2, dan sebagainya.
 
Usia 0-6 Bulan
1.    Saklar anak
Pijat jaringan lunak di bawah tulang selangka di kiri dan kanan tulang dada, sementara tangan yang lain memegang pusar.
Fungsi: mengirim pesan dari bagian otak kanan ke sisi kiri tubuh dan sebaliknya. Serta meningkatkan penerimaan oksigen.
2.    Tombol Bumi
Memijit titik di bawah bibir dan tangan lain di tulang kemaluan.
Fungsi: mengaktifkan energi di otak tengah, menyeimbangkan emosi, mengaktifkan kemampuan melihat atas dan bawah.
3.    Tombol Angkasa
Memijit titik di atas bibir dan tangan lain memegang tulang ekor.
Fungsi: mengaktifkan energi ke otak, menyeimbangkan kemampuan melihat jauh dekat, menyeimbangkan emosi.

Usia 6 Bulan-1 Tahun
1.   Gerakan merenggangkan otot.
Buka tangan anak ke kanan dan ke kiri.
Fungsi: membantu mengaktifkan dan memperkuat perkembangan otot.
2.   Gerakan homolateral
Gerakan tubuh satu sisi. Pada usia bayi umumnya menggerakan badan dengan menggunakan 1 sisi tubuhnya. Misalnya, merayap untuk menggapai suatu benda, tangan berusaha menjangkau dan kaki di bagian yang sama mengikutinya. Lalu, pada saat anak berusaha untuk membalikkan tubuh, maka dia akan bertumpu di satu sisi saja.
Fungsi: untuk menekankan perkembangan otak di bagian tertentu
3.   Gerakan menyilang
Gerakan anggota badan secara menyilang. Tangan kanan digerakkan bersamaan dengan kaki kiri . Lalu tangan kiri digerakkan bersamaan dengan kaki kanan.
Fungsi: untuk mengaktifkan koordinasi antara bagian otak kiri dan kanan.

Usia 1-2 Tahun
1.   Gerakan menyilang.
2.   Tombol imbang (balance button).
Sentuh belakang telinga anak sambil tangan yang lain menyentuh pusar.
Fungsi: menyeimbangkan ketiga dimensi otak, kiri-kanan, atas-bawah, dan belakang-depan.

Usia 2-3 Tahun
Lakukan semua gerakkan di atas pada anak, minta anak mengikuti gerakan yang diajarkan.
Pasang telinga
Dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk menarik kedua telinga anak dengan lembut keluar dan melepas gulungannya dimulai dari puncak telinga dipijat lembut sepanjang lengkungannya, berakhir di bagian bawah (3 titik atas tengah bawah). Ulangi 3 kali atau lebih.
Fungsi: membedakan persepsi memori auditori, mendengarkan suaranya sendiri saat berbicara, daya ingat jangka pendek, bicara dalam hati, dan keterampilan berpikir, mendengarkan dengan kedua telinga.
1.      8 tidur
Bantu anak menggerakkan tangan dari mulai titik, tengah ke arah kiri atas, melingkar ke kiri bawah naik ke titik tengah lagi dan terus ke kanan atas, berputar ke kanan bawah, dan kembali ke titik tengah (seperti menggambar angka 8 tidur).
Fungsi: mengaktifkan mata kanan dan kiri serta mengintregasikan bidang kanan dan kiri.
Sebagai variasi, kata Lely, orang tua juga bisa mengkombinasikan gerakan brain gym dengan penggunaan alat bantu. Untuk bayi, orang tua bisa menggunakan alat bantu untuk menarik perhatian anak seperti balon, mainan berbunyi, tongkat berpita, stiker bergambar untuk ditempelkan di tangan orang tua. Alat ini membantu anak untuk membuat gerakan silang serta melatih koordinasi mata anak. Misalnya, dengan menggerakan mainan berbunyi kekiri kanan,atau gunakan balon menarik perhatiannya saat anak merangkak. Sedangkan untuk anak yang sudah lebih besar, gunakan kartu bergambar untuk menunujukkan langkah-langkah gerakkan brain gym.

Tips brain gym menyenangkan bagi Si Kecil
1.   Brain gym dapat digabung atau dihantarkan dengan musik yang menyenangkan , berirama tenang atau disukai anak ,sehingga membuat anak lebih rileks.
2.   Membuat situasi ruangan yang menyenangkan dan nyaman untuk anak, misalnya meletakkan bayi di atas matras.
3.   Pakaikan anak baju yang nyaman untuk bergerak.
4.   Karena tubuh kita 70% lebih mengandung air, maka memberikan air putih sebagai langkah pendahuluan sangat disarankan.
5.   Orang tua sendiri juga harus dalam keadaan rileks dan menyenangkan saat memberikan pelatihan kepada anak.

Gerakan Senam Otak (Brain Gym)
1.      Dimensi Lateralis
Beberapa contoh gerakan Dimensi lateralitas:
Gerakan
Cara melakukan gerakan dan Fungsinya

Gambar 2.2. Gerakan Silang
(Cross Crawl)
Cara melakukan gerakan :
Menggerakkan tangan kanan bersamaan dengan kaki kiri dan kaki kiri dengan tangan kanan. Bergerak ke depan, ke samping, ke belakang, atau jalan di tempat. Untuk menyeberang garis tengah sebaiknya tangan menyentuh lutut yang berlawanan.
Fungsinya :
a.   Meningkatkan koordinasi kiri/kanan
b.   Memperbaiki pernafasan dan stamina
c.   Memperbaiki koordinasi dan kesadaran tentang ruang dan gerak.
d.   Memperbaiki pendengaran dan penglihatan.


Gambar 2.3. 8 Tidur (Lazy 8)
Cara melakukan gerakan :
Gerakan dengan membuat angka delapan tidur di udara, tangan mengepal dan jari jempol ke atas, dimulai dengan menggerakkan kepalan ke sebelah kiri atas dan membentuk angka delapan tidur. Diikuti dengan gerakan mata melihat ke ujung jari jempol. Buatlah angka 8 tidur 3 kali setiap tangan dan dilanjutkan 3 kali dengan kedua tangan.

Fungsinya :
a.   Melepaskan ketegangan mata, tengkuk, dan bahu pada waktu memusatkan perhatian dan meningkatkan kedalaman persepsi
b.   Meningkatkan pemusatan, keseimbangan dan koordinasi.

Gambar 2.4. Coretan Ganda
(Double doodle)
Cara melakukan gerakan :
Menggambar dengan kedua tangan pada saat yang sama, ke dalam, ke luar, ke atas dan ke bawah. Coretan ganda dalam bentuk nyata seperti : lingkaran, segitiga, bintang, hati, dsb. Lakukan dengan kedua tangan.

Fungsinya :
a.   Kesadaran akan kiri dan kanan.
b.   Memperbaiki penglihatan perifer
c.   Kesadaran akan tubuh, koordinasi, serta keterampilan khusus tangan dan mata.
d.   Memperbaiki kemampuan olahraga dan keterampilan gerakan.

2.      Dimensi Pemfokusan
Beberapa contoh gerakan Dimensi Pemfokusan
Gerakan
Cara melakukan gerakan dan Fungsinya

 
Gambar 2.5. Burung Hantu
(The Owl)
Cara melakukan gerakan :
Urutlah otot bahu kiri dan kanan. Tarik napas saat kepala berada di posisi tengah, kemudian embuskan napas ke samping atau ke otot yang tegang sambil relaks. Ulangi gerakan dengan tangan kiri.
Fungsinya :
a.   Melepaskan ketegangan tengkuk dan bahu yang timbul karena stress.
b.   Menyeimbangkan otot leher dan tengkuk (Mengurangi sikap tubuh yang terlalu condong ke depan)
c.   Menegakkan kepala (Membantu mengurangi kebiasaan memiringkan kepala atau bersandar pada siku


Gambar 2.6. Mengaktifkan Tangan
(The Active Arm)
Cara melakukan gerakan :
Luruskan satu tangan ke atas, tangan yang lain ke samping kuping memegang tangan yang ke atas. Buang napas pelan, sementara otot-otot diaktifkan dengan mendorong tangan keempat jurusan (depan, belakang, dalam dan luar), sementara tangan yang satu menahan dorongan tsb.

Fungsinya :
a.   Peningkatan fokus dan konsentrasi tanpa fokus berlebihan
b.   Pernafasan lebih lancar dan sikap lebih santai
c.   Peningkatan energi pada tangan dan jari

 
Gambar 2.8.
Luncuran Gravitasi
(The Gravitational glider)
Cara melakukan gerakan :
Duduk di kursi dan silangkan kaki. Tundukkan badan dengan tangan ke depan bawah, buang nafas waktu turun dan ambil nafas waktu naik. Ulangi 3 x, kemudian ganti kaki.

Fungsinya :
a.   Merelakskan daerah pinggang, pinggul dan sekitarnya.
b.   Tubuh atas dan bawah bergerak sebagai satu kesatuan
 
 
3.      Dimensi Pemusatan
Beberapa contoh gerakan Dimensi Pemusatan :
Gerakan
Cara melakukan gerakan dan Fungsinya

Gambar 2.10. Air (Water)
Air merupakan pembawa energi listrik yang sangat baik. Dua per tiga tubuh manusia terdiri dari air. Air dapat mengaktifkan otak untuk hubungan elektro kimiawi yang efisien antara otak dan sistem saraf, menyimpan dan menggunakan kembali informasi secara efisien. Minum air yang cukup sangat bermanfaat sebelum menghadapi test atau kegiatan lain yang menimbulkan stress. Kebutuhan air adalah kira-kira 2 % dari berat badan per hari.

Fungsinya :
a.   Konsentrasi meningkat (mengurangi kelelahan mental)
b.   Melepaskan stres, meningkatkan konsentrasi dan keterampilan sosial.
c.   Kemampuan bergerak dan berpartisipasi meningkat.
d.   Koordinasi mental dan fisik meningkat (Mengurangi berbagai kesulitan yang berhubungan dengan perubahan neurologis)
 
Gambar 2.11. Sakelar Otak
(Brain Buttons)


Cara melakukan gerakan :
Sakelar otak (jaringan lunak di bawah tulang selangka di kiri dan kanan tulang dada), dipijat dengan satu tangan, sementara tangan yang lain memegang pusar.

Fungsinya :
a.  Keseimbangan tubuh kanan dan kiri
b.  Tingkat energi lebih baik
c.   Memperbaiki kerjasama kedua mata (bisa meringankan stres visual, juling atau pandangan yang terus-menerus)
d.   Otot tengkuk dan bahu lebih relaks
Gambar 2.12.
Tombol Bumi
(Earth Buttons)
Cara melakukan gerakan :
Letakkan dua jari dibawah bibir dan tangan yang lain  di pusar dengan jari menunjuk ke ba-wah.Ikutilah dengan mata satu garis dari lantai ke loteng dan kembali sambil bernapas dalam-dalam. Napaskan energi ke atas, ke tengah-tengah badan.

Fungsinya :
a.    Kesiagaan mental (Mengurangi kelelahan mental)
b.    Kepala tegak (tidak membungkuk)
c.    Pasang kuda-kuda dan koordinasi seluruh tubuh
Gambar 2.13.
Tombol imbang
(Balance Buttons)
Cara melakukan gerakan :
Sentuhkan 2 jari ke belakang telinga, di lekukan tulang bawah tengkorak dan letakkan tangan satunya di pusar. Kepala sebaiknya lurus ke depan, sambil nafas dengan baik selama 1 menit. Kemudian sentuh belakang kuping yang lain.

Fungsinya :
a.    Perasaan enak dan nyaman
b.    Mata, telinga dan kepala lebih tegak lurus pada bahu
c.    Mengurangi fokus berlebihan pada sikap tubuh











Gambar 2.14.
(Space Buttons)
Tombol Angkasa

Cara melakukan gerakan :
Letakkan 2 jari di atas bibir dan tangan lain pada tulang ekor selama 1 menit, nafaskan energi ke arah atas tulang punggung.

Fungsinya :
a.    Kemampuan untuk relaks
b.    Kemampuan untuk duduk dengan nyaman
c.    Lamanya perhatian meningkat

Gambar 2.15. Pasang Telinga
(The Tinking Cap)

Cara melakukan gerakan :
Pijit daun telinga pelan-pelan, dari atas sampai ke bawah 3x sampai dengan 5x.

Fungsinya :
a.         Energi dan nafas lebih baik
b.        Otot wajah, lidah dan rahang relaks.
c.         Fokus perhatian meningkat
d.        Keseimbangan lebih baik



Gambar 2.16. Kait relaks
(Hook-Ups)
Cara melakukan gerakan :
Pertama, letakkan kaki kiri di atas kaki kanan, dan tangan kiri di atas tangan kanan dengan posisi jempol ke bawa, jari-jari kedua tangan saling menggenggam, kemudian tarik kedua tangan ke arah pusat dan terus ke depan dada. Tutuplah mata dan pada saat menarik napas lidah ditempelkan di langit-langit mulut dan dilepaskan lagi pada saat menghembuskan napas. Tahap kedua, buka silangan kaki, dan ujung-ujung jari kedua tangan saling bersentuhan secara halus, di dada atau dipangkuan, sambil bernapas dalam 1 menit lagi.

Fungsinya :
a.   Keseimbangan dan koordinasi meningkat
b.   Perasaan nyaman terhadap lingkungan sekitar (Mengurangi kepekaan yang berlebihan)
c.   Pernafasan lebih dalam